Nama : Andre Suyanto
NPM : 1A113367
Kelas : 4KA44
Tugas : Softskill Portofolio II ( ILMU
BUDAYA DASAR )
C.
Manusia
dan Penderitaan
I.
Pengertian
Penderitaan
a.
Hubungan
Penderitaan Dengan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini
pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena
tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal
mungkin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia
berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya.
Hal ini bisa membuat manusia kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan.
Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Karena
penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia tersebut harus berjuang
menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada
dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan
malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan.
Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut.
Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh orang yang bersangkutan,
tetapi juga bisa dialami oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat
kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
b.
Sebab
– sebab Timbulnya Penderitaan
o
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
o
Penderitaan yang menimpa manusia
karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
o
Penderitaan ini kadang disebut nasib
buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan
kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
o
Perbedaan nasib buruk dan takdir,
kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia
penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain
menjadi menderita.
c.
Pengaruh
Kehidupan Dalam Kehidupan Seseorang
Orang yang mengalami penderitaan mungkin
akan memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat sikap yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Sikap
negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, rasa ingin
bunuh diri. Selanjutnya efek dari sikap negatif ini akan menimbulkan rasa takut
atas apa yang telah mereka derita.
Sikap positifnya yaitu sikap optimis
dalam mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya
bagian kecil dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah. Bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
Apabila sikap negatif dan positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada yang melihat maka mereka akan menilai
karya seni tersebut. Penilaian itu berupa kemauan untuk mengadakan perubahan
nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan
yang sudah tidak sesuai digantukan dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan
yang menghambat harus disingkirkan.
d.
Contoh
Penderitaan
o
Derita rakyat indonesia karena
mempunyai pejabat yang tidak berguna dan koruptor.
o
Derita para pahlawan indonesia zaman
dahulu untuk mendapatkan kemerdekaan indonesia.
II.
Siksaan
a.
Pengertian
Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris
: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk
menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat
digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan
kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang
sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah
agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap
sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak
Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa
Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang
dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata.
Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak
secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk
mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari
mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti
Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten
mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
b.
Menjelaskan
Tentang Phobia
Phobia merupakan rasa takut yang
berlebih-lebihan dan berkepanjangan karena rasa takut yang sangat tidak
rasional. Phobia kebanyakan dialami oleh perempuan meskipun para laki-laki pun
juga ada yang mengalami phobia. Banyak sekali jenis dari phobia, diantaranya :
Acrophobia / Hypsophobia adalah ketakutan
pada tempat yang tinggi.
o
Antlophobia adalah ketakutan pada
sungai, banjir atau air yang mengalir.
o
Amaxophobia adalah ketakutan
berkendaraan.
o Agyophobia adalah ketakutan akan jalan
yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
o
Hydrophobia / Iyssophobia adalah takut
pada air.
o
Insectaphobia adalah takut pada insect,
dan ketakutan pada buah-buahan, seperti rambutan, durian, pisang, jeruk, dan
lain-lain.
Biasanya orang yang menderita phobia, ketika dia
menemukan atau berjumpa dengan hal yang ditakutinya maka akan berteriak sekeras
mungkin, berlari, mencari perlindungan kepada orang lain, menangis, bahkan ada
juga yang pingsan. Phobia dapat disembuhkan dengan beberapa cara, diantaranya
adalah terapi.
c.
Sebutkan
Siksaan Yang Bersifat Psikis
o
Kebimbangan, kebimbangan terjadi ketika
seseorang tidak dapat mengambil keputusan untuk memilih salah satu yang bagus
atau baik untuk dirinya dari beberapa pilihan yang telah ada dipikirannya,
namun beberapa orang yang memegang teguh prinsip hidupnya maka akan lebih singkat
dalam memilih pilihan yang ada dan bahkan ia pun tidak merasa bimbang.
o
Kesepian, kesepian berasal dari kata
sepi yang bisa diartikan seperti sendiri, tidak mempunyai teman atau sahabat,
tidak ada suara dan sebagainya. Orang yang mengalami kesepian biasanya selalu
merasa bahwa dirinya hidup di dunia ini tanpa teman yang bisa di ajak bicara
atau bersosialisasi, salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu
kurangnya pergaulan akhirnya membuat dia malu untuk bersosialisasi dengan teman
dan orang sekitarnya berujung pada rasa kesepian.
o
Ketakutan, rasa takut selalu menjadi
perasaan yang menyiksa batin si penderitanya,selama seseorang tersebut merasa
ketakutan, orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir akan melakukan
apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya.
d.
Penyebab
Seseorang Merasa Ketakutan
Banyak sebab yang menjadikan seseorang
merasa ketakutan, antara lain :
o
Claustrophobia adalah rasa takut
terhadap ruangan tertutup.
o
Agoraphobia adalah rasa takut yang
disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
o
Gamang merupakan ketakutan bila
seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat
berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jembatan
yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut
meniti dinding tembok dibawahnya.
o
Kegelapan merupakan suatu ketakutan
seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam
kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri,
orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan
lampu yang terang.
o
Kesakitan merupakan ketakutan yang
disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia
sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya. Hal
itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
o
Kegagalan merupakan dari seseorang
disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam
percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah
dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
III.
Kekalutan
Mental
a.
Pengertian
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat
dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara
kurang wajar.
b.
Gejala
– gejala Kekalutan Mental
o Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
o
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,mudah marah.
c.
Tahapan
Gangguan Jiwa
o
Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
o
Usaha mempertahankan diri dengan cara
negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada
orang yang tidak menderita ganguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru
lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan
melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.