Nama : Andre Suyanto
NPM : 1A113367
Kelas : 4KA44
Tugas : Softskill Portofolio IV ( ILMU BUDAYA
DASAR )
I.
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
A.
Kegelisahan
1.
Definisi
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak
sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tercapai.
2.
Macam
– macam Kegelisahan Yang Menimpa Manusia
Menurut Sigmund Freud, ahli
psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan atau kegelisahan yang
menimpa manusia yaitu:
- Kegelisahan Objektif
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai
akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap
keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam
arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia
berada dekat dengan benda-benda tertentu atau dalam keadaan tertentu dari
lingkungan.
- Kegelisahan Neoritis
timbul karena pengamatan tentang
bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam
yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk
ketakutan yang irasional (phobia), dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan
sebaganya.
- Kegelisahan Moril
disebabkan karena pribadi
seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: rasa iri,
dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari
pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah
dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya
orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman,
baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
B.
Sebab
– sebab Orang Gelisah
1.
Menyebutkan
Sebab – sebab Orang Menjadi Gelisah
Ada yang gelisah karena faktor-faktor
materi, ada juga yang bukan karena hal- hal yang material.
Mungkin kegelisahan itu disebabkan
antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan
popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup
yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya
2.
Contoh
Kegelisahan
Jika kesulitan ekonomi dijadikan alasan
sebagai penyebab utama, tentu masih banyak saudara kita yang lebih parah
ekonominya dari kita. Tapi sebagian mereka masih bisa tersenyum, dan nyenyak
tidur hanya dengan beralaskan tikar di bawah jembatan dan di pinggir jalan.
Mengapa kita harus gelisah?
Jika kekhawatiran hilangnya harta,
jabatan atau popularitas menjadi penyebab kegeliasahan. Bukankah semua ini
memang tidak kekal, semuanya bersifat sementara. Padahal masih lebih banyak
saudara- saudara kita yang hidup serba pas-pasan, tidak punya jabatan, apalagi
popularitas. Justru mereka sering dihina. Tapi anehnya, sebagian mereka masih
bisa tersenyum dan nyenyak tidur di dalam rumah kontrakan yang sempit dan
pengap.
C.
Menyebutkan
Usaha – usaha Mengatasi Kegelisahan
- Hindari perbuatan salah / dosa
Contoh kasus : jika kita sedang mengendarai
motor, maka patuhilah peraturan berkendara yang telah ditetapkan. Jadi, jika
ada operasi tidak akan membuat kita gelisah karena misalnya tidak punya SIM,
tidak pakai helm standar dll. Begitu pula dalam kehidupan beragama, jalankanlah
ajaran agama dengan benar agar tidak menimbulkan rasa berdosa di kemudian hari
kelak.
- Berperilaku jujur
Misalnya, jujur kepada orang lain
mengenai siapa diri kita sebenarnya. Tak perlu sok-sokan bergaya ini-itu jika
nyatanya tidak benar / bohong belaka. Ingatlah kalau membuat satu kebohongan
dapat menciptakan banyak kebohongan lainnya kemudian.
- Percaya diri
Contoh kasus : mungkin kita gelisah atau
merasa minder saat bergaul dengan orang-orang yang kita rasa mereka lebih
pintar dari kita. Percayalah, bahwa Tuhan menganugerahkan kemampuan yang
berbeda-beda pada makhluknya. Jika mereka lebih pintar daripada kita pada satu
bidang, belum tentu kita tak akan lebih pintar daripada mereka di bidang yang
lain.
- Mendengarkan musik
Mungkin akan bisa sedikit meredakan
perasaan gelisah kita jika memang perasaan gelisah tersebut sudah memuncak,
cobalah putar musik yang sekiranya bisa mengalihkanmu.
- Evaluasi diri
Mungkin perasaan gelisah yang sedang
kita alami adalah merupakan akibat suatu kesalahan yang pernah kita lakukan.
Coba telusuri, dan cobalah untuk memperbaikinya. Jadikan yang sudah berlalu
sebagai pengalaman hidup. Mulailah hari-hari baru dan jangan pernah melakukan
kesalahan yang sama.
- Jangan segan untuk meminta maaf
Jika pernah berbuat salah kepada seseorang, jangan
segan untuk meminta maaf. Begitu sebaliknya, jangan pernah ragu untuk menerima
permintaan maaf dari seseorang yang pernah berbuat salah terhadap kita.
D.
Keterasingan
1.
Pengertian
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,
dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak
dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal –
hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah
dari yang lain.
2.
Usaha
Mengatasi Keterasingan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama
hams mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita hams bersikap tenang. Dengan
sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita
atasi.
sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi
kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.
E.
Kesepian
1.
Definisi
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian
bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan
kasus penyebabnya.
2.
Penyebeb
Terjadinya Kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada dua
faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
- Faktor Psikologis
Existential Loneliness
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan
adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya
seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk
berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
Pengalaman traumatis hilangnya
orang-orang terdekat
Hilangnya seseorang yang sangat dekat
dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap
sebagai penyebab kesepian.
Kurangnya dukungan dari orang lain
Kesepian dialami oleh mereka yang merasa
tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian manganggap
diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.
Adanya masalah krisis dalam diri seseorang
dan kegagalan
Bila seseorang merasa harga dirinya
terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar
untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.
Kurangnya rasa percaya diri
Meskipun individu dapar melakukan
hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya
kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya
dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.
Kepribadian yang tidak sesuai dengan
lingkungan
Orang-orang yang menjengkelkan, seperti
pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan
dihindari dari lingkungannya, sehingga mereka merasa kesepian.
Ketakutan untuk menanggung resiko sosial
Individu ini takut terlalu dekat dengan
orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat
kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.
- Faktor Sosiologis
Takut dikenal orang lain
Individu merasa takut dikenal oleh orang
lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat
dengan orang lain.
Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan
sosial
Nilai-nilai yang dianut masyarakat
seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena
ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.
Kehidupan di rumah
Rutinitas di rumah seperti adanya jam
makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang
merasa kesepian karena kejenuhan.
Perubahan pola-pola dalam keluarga
Kehadiran orang lain dalam keluarga akan
menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.
Pindah tempat
Seringnya pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab
dengan orang lain.
Terlalu besarnya suatu organisasi
Terlalu banyak orang di sekeliling
individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit
untuk mengenal satu sama lain.
Desain arsitektur bangunan
Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh
terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat
menyebabkan masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi
terbatas.
F.
Ketidakpastian
1.
Definisi
Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak
pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah
yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas. Itu semua dapat disebabkan karena
pola pikir yang kurang bisa terfokus (konsentrasi).
2.
Penyebab
Terjadinya Ketidakpastian
Penyebab ketidak pastian adalah tidak
ada yang sama di dunia ini, dan juga kemampuan manusia yang terbatas untuk
memastikan sesuatu hal yang ada, serta kekuasaan tiada batas yang dimiliki
Allah SWT, dimana setiap manusia tidak akan mengetahui kehendak-Nya.
3.
Usaha
Mengatasi Ketidakpastian
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi
ketidakpastian yakni bersiap-siap terlebih dahulu, merencanakan segala
sesuatunya dengan matang, dan juga berdo’a agar apa yang diinginkan tercapai.
II.
MANUSIA
DAN HARAPAN
A.
Harapan
1.
Definisi
Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu
menyangkut permasalahan masa depan.
2.
Persamaan
Cita – cita Dan Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan.
Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang
akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada
ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu
harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan
sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai
dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk
menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma
berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita
punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh
orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit.
Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup
kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan
yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita
yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang
lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat
mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan
terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika
tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter.
Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb
kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan
cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk
menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang
berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa
mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi
hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka
harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada
umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan
yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya
dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
3.
Contoh
Harapan
- Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai
menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia
yakin usahanya menjadi kenyataan,karena itu berusaha bersungguh-sungguh dengan
usahanya.
B.
Penyebab
Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah
mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan
hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak
ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia
lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun
mental! spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain. yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia
mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jasmaniah misalnya : makan, minum. pakaian, rumah. (sandang, pangan.
dan papan). ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Kelangsungan hidup (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia
membutuhkan sandang, pangan dan papan(tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan
hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis; ia telah
mengharapkan diberi makan/ minum. Kebutuhan akan makan/minum ini terus
berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
C.
Doa
1.
Pengertian
Doa
Doa adalah memohon atau meminta suatu
yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki
yang halal dan keteguhan iman. Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap
saat karena akan selalu didengar oleh-Nya.
2.
Macam
– macam Doa
Macam Do’a adalah Do’a Masalah dan Do’a
Ibadah. Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
1. Do'a masalah (permintaan) adalah:
Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu
yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagimenjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada
Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala)
b) Permintaan yang ditujukan kepada
selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya.
Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat.
Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada
selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti
meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan
barangnya dan ini hukumnya boleh.
2. Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk
ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah,
karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan
sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan
dari azab-Nya.
3.
Menulis
Contoh Doa
Contoh Do’a
رَبَنَا لاَ تُؤَاخِذنَآ إن نَسِینَآ أَو أخطَأنَا
رَبَنَا وَلاَ تَحمِل عَلَیَنآ إصراً كَمَا حَمَلتَهُ عَلَىالّذِينَ مِن قَبلِنَا رَبَنآ
وَلاَ تَحمِلنَآ مَلاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعفُ عَنّا واغفِر لَنَا وَارحَمنَآ أنتَ
مَولَنَا فانصُرنَا ( عَلَىالقَومِ الكَفِرِينَ (البقرة: 286
“
Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah,
Ya Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang kami
tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah
kami; dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka yolonglah kami terhadap
kaum yang kafir”. ( Al-Baqarah: 286).
D.
Kepercayaan
1.
Definisi
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya
artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan
itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia.
2.
Teori
Kebenaran
3 Teori Kebenaran
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya
filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1. Teori Koherensi; suatu pernyataan
dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia
pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2. Teori Korespondensi’ teori yang
menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung
penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh
pernyataan tersebut.
3. Teori Pragmatis Kebenaran suatu pernyataan diukur
dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar