Nama Kelompok :
Achmad Rifai (1A113368)
Andre Suyanto (1A113367)
Auri Sophan Zikrullah (1A113400)
I.
Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
A.
Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan
Negatif
1.
Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris
masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem
sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita
kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:
- Max Weber menjelaskan
pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya
ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
- Karl Marx berpendapat
bahwa Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi
ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terpecah-pecah secara ekonomis.
- Koentjaraningrat
(1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu
dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
2.
Syarat-Syarat
Menjadi Masyarakat
a)
Mematuhi aturan
yang dibuat oleh Negara
b)
Mematuhi hak dan
kewajiban sebagai masyarakat
c)
Melindungi
negara ditempat masyarakat tersebut bermukim
d)
Menciptakan
lingkungan yang tentram dan damai
3.
Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan
sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan
pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
4.
Ciri-Ciri Masyarakat Kota
a) Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b)
Orang kota pada
umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan
keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham
politik , perbedaan agama dan sebagainya.
c) Jalan pikiran
rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa
interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan
daripada factor pribadi.
d)
Pembagian kerja
di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
e) Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa.
f) Interaksi yang
terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripaa faktor
pribadi.
g) Pembagian waktu
yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
h)
Perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
5.
Perbedaan Antara Desa dan Kota
-
Masyarakat Pedesaan : Perilaku Homogen, Perilaku yang
dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan, Perilaku yang berorientasi
pada tradisi dan status, Isolasi sosial, sehingga statik, Kesatuan dan keutuhan
kultural, Banyak ritual dan nilai-nilai sakral, Kolektivisme.
- Masyarakat Kota
: Perilaku heterogen, Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan
kelembagaan, Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi, Mobilitas
sosial, sehingga dinamik, Kebauran dan diversifikasi kultural, Birokrasi fungsional
dan nilai-nilai sekular, Individualisme.
6.
Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan
Berikut aspek positif dari perkotaan:
a)
Perkotaan dapat
memberikan pekerjaan bagi tenaga kerja kasar dari desa yg bekerja di proyek
pembangunan gedung dikota.
b)
Perkotaan dapat
memenuhi kebutuhan penduduk dengan fasilitas seperti wahana rekreasi, mall, dan
hiburan lainnya.
c)
Tersedianya
pembangkit tenaga listrik buat penerangn dan kebutuhan lainya.
d)
Fasilitas
pendidikan dan perguruan tinggi yang bagus-bagus dan sudah terakreditasi.
e)
Tersedia
lapangan kerja.
f)
Perkotaan juga
devisa buat negara.
Aspek negatif dari perkotaan:
a)
Terjadinya
transmigrasi besar-besaran oleh orang desa ke kota yg menyebabkan kepadatan
penduduk.
b)
Sehingga adanya
pembangunan liar rumah-rumah dan pengangguran karena sedikitnya orang desar yg
diterima bekerja.
c)
Tingkat
kriminalitas tinggi karena banyaknya pengangguran dan mereka terpaksa untuk
melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan.
d)
Pembangunan
dipedesaan menjadi terlambat karena orang-orang desa pada kekota untuk mencari
pekerjaan.
7.
Unsur Lingkungan Perkotaan
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan
sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam
komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat
dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang
meliputi :
a) Wisma : unsure
ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung
terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial
dalam keluarga.
b) Karya : unsure
ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini
merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c)
Marga : unsure
ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan
antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara
kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
d) Suka : unsure
ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk
akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
e)
Penyempurna :
unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara
tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan
kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
8.
Fungsi Ekternal Kota
Sebagai tempat melakukan politik
Sebagai tempat untuk memperluas jaringan
usaha
Sebagai tempat untuk memperoleh ilmu
yang tinggi
Sebagai sarana produksi
B.
Masyarakat
Pedesaan
1.
Pengertian Desa
Desa merupakan perwujudan
atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kulural yang terdapat di
suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah
lain. Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya
terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian
penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air,
sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap
lingkungan alam bergantung factor ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.
2.
Ciri-Ciri Desa
Ciri-ciri masyarakat
desa antara lain sebagai berikut :
a)
System kehidupan
umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
b)
Mansyarakat
bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
c) Diantara warga
desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan
masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
d)
Mata
pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
e)
Factor geografis
sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
f)
Jarak antara
tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
3.
Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan
a) Di dalam
masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar
batas-batas wilayahnya.
b) Sistem kehidupan
umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c) Sebagian besar
warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan – pekerjaan yang
bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya sebagai
pengisi waktu luang.
d) Masyarakat
tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan
sebagainya.
4.
Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Menurut Ferdinand
Tonies: “Masyarakat pedesaan adalah masayarakat gemeinschaft (paguyuban), dan
paguyubanlah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu
tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.”
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam
gejala, diantaranya sebagai berikut:
a) Konflik
(pertengkaran)
b) Kontroversi
(pertentangan)
c) Kompetisi
(persiapan)
d) Kegiatan pada
Masyarakat Pedesaan
5.
Unsur-Unsur Desa
a)
Daerah
b)
Penduduk
c)
Corak kehidupan
d)
Unsur gotong
royong
6.
Fungsi Desa
a)
Fungsi desa dlm
hubungannya dengan kota
b)
Sebagai lumbung
bahan mentah atau tenaga kerja
c) Dan segi
kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa
industri, desa nelayan.
7.
Perbedaan Masyarakat Perkotaan dengan Masyarakat
Pedesaan
Masyarakat Perkotaan
a)
Jumlah dan
kepadatan penduduk
b)
Stratifikasi social
c)
Pola interaksi social
d)
Lingkungan hidup
e)
Corak kehidupan social
Masyarakat Pedesaan
a)
Solidaritas social
b)
Mata pencaharian
c)
Mobilitas sosial
II.
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
1.
Pengertian Pertentangan Sosial
Pertentangan sosial
merupakan suatu penyimpangan yang biasanya didasari oleh kesalah pahaman.
Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari sebagai contohnya
: tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah tangga semua ,
semua itu hanya ingin memuaskan keegoisan masing-masing yang ingin memenangkan
dirinya sendiri.
2.
Makna
Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik merupakan suatu
tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan
dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada
lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas
yaitu masyarakat, yaitu :
Pada taraf di dalam
diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian,
atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistik didalam diri seseorang.
Pada taraf kelompok,
konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari
perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan,
nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota
kelompok, serta minat mereka.
Pada taraf masyarakat,
konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma
kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.
Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh
adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam
suatu kebudayaan tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
3.
Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Etnosentris
Diskriminasi
:
Merujuk kepada
pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini
dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat
manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang
lain.
Etnosentrisme
:
Etnosentrisme terjadi
jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur
dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya
menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme,
yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan
kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk
penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan
kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita. Kita cenderung
melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling
baik, sebagai yang paling bermoral.”
4.
Pengertian Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional
Integrasi
Sosial : Integrasi Sosial adalah merupakan proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan.
Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik,
agama, bahasa, nilai, dan norma.
Integrasi
Nasional : Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian
yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh
atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan
kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di
seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
Sumber :
http://dadangdaelimi.wordpress.com/2013/01/06/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota
http://egggii.wordpress.com/2012/11/25/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://ediz11.wordpress.com/2011/11/19/ilmu-sosial-dasar-bab-viii/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/03/pengertian-masyarakat.
http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertian-masyarakat-perkotaan.html
http://fadlyghopal.wordpress.com/2010/12/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html
http://fharyhadiyan.wordpress.com/2010/11/07/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/
http://unsurdesadanfungsidesa.blogspot.com/
http://lorentfebrian.wordpress.com/semua-halaman-saya/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar