Rabu, 12 November 2014

Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar


Nama Kelompok :
Achmad Rifai                         (1A113368)
Andre Suyanto                       (1A113367)
Auri Sophan Zikrullah         (1A113400)

I.            Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
A.    Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif
1.     Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:

- Max Weber menjelaskan pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

- Karl Marx berpendapat bahwa Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

- Koentjaraningrat (1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.

2.      Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
a)      Mematuhi aturan yang dibuat oleh Negara
b)      Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat
c)      Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim
d)     Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai

3.     Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

4.     Ciri-Ciri Masyarakat Kota
a) Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b)   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya.
c) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
d)   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
e)   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
f)   Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripaa faktor pribadi.
g)   Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
h)   Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

5.    Perbedaan Antara Desa dan Kota
- Masyarakat Pedesaan : Perilaku Homogen, Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan, Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status, Isolasi sosial, sehingga statik, Kesatuan dan keutuhan kultural, Banyak ritual dan nilai-nilai sakral, Kolektivisme.
- Masyarakat Kota : Perilaku heterogen, Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan, Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi, Mobilitas sosial, sehingga dinamik, Kebauran dan diversifikasi kultural, Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular, Individualisme.

6.    Aspek Positif dan Negatif Masyarakat Perkotaan
Berikut aspek positif dari perkotaan:
a)      Perkotaan dapat memberikan pekerjaan bagi tenaga kerja kasar dari desa yg bekerja di proyek pembangunan gedung dikota.
b)      Perkotaan dapat memenuhi kebutuhan penduduk dengan fasilitas seperti wahana rekreasi, mall, dan hiburan lainnya.
c)      Tersedianya pembangkit tenaga listrik buat penerangn dan kebutuhan lainya.
d)     Fasilitas pendidikan dan perguruan tinggi yang bagus-bagus dan sudah terakreditasi.
e)      Tersedia lapangan kerja.
f)       Perkotaan juga devisa buat negara.

Aspek negatif dari perkotaan:
a)      Terjadinya transmigrasi besar-besaran oleh orang desa ke kota yg menyebabkan kepadatan penduduk.
b)      Sehingga adanya pembangunan liar rumah-rumah dan pengangguran karena sedikitnya orang desar yg diterima bekerja.
c)      Tingkat kriminalitas tinggi karena banyaknya pengangguran dan mereka terpaksa untuk melakukan kejahatan untuk memenuhi kebutuhan.
d)     Pembangunan dipedesaan menjadi terlambat karena orang-orang desa pada kekota untuk mencari pekerjaan.

7.    Unsur Lingkungan Perkotaan
    Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi :
a) Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
b)   Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c)      Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
d)   Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
e)      Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

8.    Fungsi Ekternal Kota
Sebagai tempat melakukan politik
Sebagai tempat untuk memperluas jaringan usaha
Sebagai tempat untuk memperoleh ilmu yang tinggi
Sebagai sarana produksi

B.    Masyarakat Pedesaan
1.    Pengertian Desa
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik dan kulural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain. Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.

2.    Ciri-Ciri Desa
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
a)      System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
b)      Mansyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
c)     Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
d)     Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
e)      Factor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
f)       Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.

3.    Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan
a)     Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
b)    Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c)  Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan – pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
d)   Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya.

4.     Sifat dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Menurut Ferdinand Tonies: “Masyarakat pedesaan adalah masayarakat gemeinschaft (paguyuban), dan paguyubanlah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.” Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, diantaranya sebagai berikut:
a) Konflik (pertengkaran)
b) Kontroversi (pertentangan)
c) Kompetisi (persiapan)
d) Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan

5.     Unsur-Unsur Desa
a)      Daerah
b)      Penduduk
c)      Corak kehidupan
d)     Unsur gotong royong

6.     Fungsi Desa
a)      Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota
b)      Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
c)   Dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.

7.    Perbedaan Masyarakat Perkotaan dengan Masyarakat Pedesaan
      Masyarakat Perkotaan
a)      Jumlah dan kepadatan penduduk
b)      Stratifikasi social
c)      Pola interaksi social
d)     Lingkungan hidup
e)      Corak kehidupan social

Masyarakat Pedesaan
a)      Solidaritas social
b)      Mata pencaharian
c)      Mobilitas sosial
  
II.          Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
1.    Pengertian Pertentangan Sosial
Pertentangan sosial merupakan suatu penyimpangan yang biasanya didasari oleh kesalah pahaman. Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari sebagai contohnya : tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah tangga semua , semua itu hanya ingin memuaskan keegoisan masing-masing yang ingin memenangkan dirinya sendiri.

2.    Makna Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat, yaitu :
Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi-emosi dan dorongan yang antagonistik didalam diri seseorang.
Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai dan norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda. Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan-kebudayaan lain.

3.    Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Etnosentris
Diskriminasi :
Merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain.
Etnosentrisme :
Etnosentrisme terjadi jika masing-masing budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain. Porter dan Samovar mendefinisikan etnosentrisme seraya menuturkan, “Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme, yaitu kecenderungan memandang orang lain secara tidak sadar dengan menggunakan kelompok kita sendiri dan kebiasaan kita sendiri sebagai kriteria untuk penilaian. Makin besar kesamaan kita dengan mereka, makin dekat mereka dengan kita; makin besar ketidaksamaan, makin jauh mereka dari kita. Kita cenderung melihat kelompok kita, negeri kita, budaya kita sendiri, sebagai yang paling baik, sebagai yang paling bermoral.”

4.    Pengertian Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional
Integrasi Sosial : Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma.
Integrasi Nasional : Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).

Sumber :
http://dadangdaelimi.wordpress.com/2013/01/06/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota
http://egggii.wordpress.com/2012/11/25/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://ediz11.wordpress.com/2011/11/19/ilmu-sosial-dasar-bab-viii/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2012/03/pengertian-masyarakat.
http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertian-masyarakat-perkotaan.html
http://fadlyghopal.wordpress.com/2010/12/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html
http://fharyhadiyan.wordpress.com/2010/11/07/masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/
http://unsurdesadanfungsidesa.blogspot.com/
http://lorentfebrian.wordpress.com/semua-halaman-saya/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar