4 Penyakit Yang Ditularkan Anjing Peliharaan
Anjing banyak dipelihara karena kecerdasan dan nalurinya bisa dimanfaatkan untuk menjaga rumah. Namun seperti halnya binatang peliharaan yang lain, kadang-kadang anjing juga dapat menularkan berbagai parasit yang membahayakan kesehatan.
Dari sekitar 200 jenis zoonosis atau parasit yang ditularkan oleh hewan, sebenarnya tidak semua bisa ditularkan oleh anjing ke manusia. Beberapa penyakit menular yang mematikan pada anjing seperti distemper, parvovirus dan cacing hati tidak akan menular ke manusia.
Namun beberapa jenis parasit lainnya tetap harus diwaspadai, sebab anjing bisa menularkannya ke manusia. Dikutip dari MB.com, Kamis (30/12/2010), berikut ini beberapa jenis penyakit yang penularannya diperantarai oleh anjing.
1. Rabies
Penyakit menular ini disebabkan oleh Lyssavirus yang hingga kini belum bisa diobati. Meski demikian, pencegahan bisa dilakukan dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) atau serum anti rabies (SAR) asalkan penyebaran virus belum mencapai otak.
Jika sudah mencapai otak, virus yang ditularkan lewat gigitan anjing ini akan melumpuhkan berbagai sistem organ, terutama yang berhubungan dengan pernapasan. Pada tahap yang dinamakan Lyssa, pasien akan mengalami sesak napas hebat hingga akhirnya tewas mengenaskan beberapa jam kemudian.
2. Campylobacteriosis
Penyakit yang menyerang saluran perncernaan ini disebabkan oleh bakteri campylobacter jejuni. Bakteri ini ditularkan oleh binatang peliharaan termasuk anjing, kucing dan burung melalui kontak langsung, kontaminasi air minum maupun konsumsi daging yang belum terlalu matang.
Gejala yang muncul pada campylobacteriosis adalah diare, nyeri lambung dan pada tingkat keparahan tertentu dapat menyebabkan demam tinggi. Jika diare tidak teratasi, risiko terburuknya adalah dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh.
3. Penyakit kulit
Jenis penyakit kulit yang sering ditularkan oleh anjing adalah dermatophytosis atau ringworm yang ditandai oleh bercak gatal dengan pola melingkar di kulit. Penyebabnya adalah sejenis jamur yang menular lewat kontak langsung dengan permukaan kulit anjing yang terinfeksi.
Penyakit kulit lainnya yang ditularkan oleh anjing adalah scabies yang disebabkan oleh kutu anjing. Kutu ini dapat menyelinap masuk ke bawah permukaan kulit dan menyebabkan ruam merah, kulit bersisik hingga kerontokan rambut di kepala maupun permukaan kulit lainnya.
4. Toxocariasis
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Toxocara canis ini terjadi di saluran pencernaan anjing dan telurnya bisa terbawa oleh kotoran lalu mencemari tanah. Jika terhirup atau tertelan oleh manusia, telur akan menetas di perut lalu bermigrasi ke jaringan tubuh lainnya.
Di jaringan kulit, larva cacing ini hanya akan menyebabkan keluhan ringan seperti ruam dan gatal-gatal meski kadang disertai demam, batuk dan pembengkakan kelenjar limpa. Meski jarang, larva cacing ini bisa juga mencapai hati dan mata dan menyebabkan gangguan pada fungsi organ tersebut.
Sumber: http://danish56.blogspot.com/2010/12/4-penyakit-yang-ditularkan-anjing.html
Dari sekitar 200 jenis zoonosis atau parasit yang ditularkan oleh hewan, sebenarnya tidak semua bisa ditularkan oleh anjing ke manusia. Beberapa penyakit menular yang mematikan pada anjing seperti distemper, parvovirus dan cacing hati tidak akan menular ke manusia.
Namun beberapa jenis parasit lainnya tetap harus diwaspadai, sebab anjing bisa menularkannya ke manusia. Dikutip dari MB.com, Kamis (30/12/2010), berikut ini beberapa jenis penyakit yang penularannya diperantarai oleh anjing.
1. Rabies
Penyakit menular ini disebabkan oleh Lyssavirus yang hingga kini belum bisa diobati. Meski demikian, pencegahan bisa dilakukan dengan pemberian vaksin anti rabies (VAR) atau serum anti rabies (SAR) asalkan penyebaran virus belum mencapai otak.
Jika sudah mencapai otak, virus yang ditularkan lewat gigitan anjing ini akan melumpuhkan berbagai sistem organ, terutama yang berhubungan dengan pernapasan. Pada tahap yang dinamakan Lyssa, pasien akan mengalami sesak napas hebat hingga akhirnya tewas mengenaskan beberapa jam kemudian.
2. Campylobacteriosis
Penyakit yang menyerang saluran perncernaan ini disebabkan oleh bakteri campylobacter jejuni. Bakteri ini ditularkan oleh binatang peliharaan termasuk anjing, kucing dan burung melalui kontak langsung, kontaminasi air minum maupun konsumsi daging yang belum terlalu matang.
Gejala yang muncul pada campylobacteriosis adalah diare, nyeri lambung dan pada tingkat keparahan tertentu dapat menyebabkan demam tinggi. Jika diare tidak teratasi, risiko terburuknya adalah dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh.
3. Penyakit kulit
Jenis penyakit kulit yang sering ditularkan oleh anjing adalah dermatophytosis atau ringworm yang ditandai oleh bercak gatal dengan pola melingkar di kulit. Penyebabnya adalah sejenis jamur yang menular lewat kontak langsung dengan permukaan kulit anjing yang terinfeksi.
Penyakit kulit lainnya yang ditularkan oleh anjing adalah scabies yang disebabkan oleh kutu anjing. Kutu ini dapat menyelinap masuk ke bawah permukaan kulit dan menyebabkan ruam merah, kulit bersisik hingga kerontokan rambut di kepala maupun permukaan kulit lainnya.
4. Toxocariasis
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing Toxocara canis ini terjadi di saluran pencernaan anjing dan telurnya bisa terbawa oleh kotoran lalu mencemari tanah. Jika terhirup atau tertelan oleh manusia, telur akan menetas di perut lalu bermigrasi ke jaringan tubuh lainnya.
Di jaringan kulit, larva cacing ini hanya akan menyebabkan keluhan ringan seperti ruam dan gatal-gatal meski kadang disertai demam, batuk dan pembengkakan kelenjar limpa. Meski jarang, larva cacing ini bisa juga mencapai hati dan mata dan menyebabkan gangguan pada fungsi organ tersebut.
Sumber: http://danish56.blogspot.com/2010/12/4-penyakit-yang-ditularkan-anjing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar